google-site-verification=-27q4lBNk_IM8Kg5wECSiKACLoPEJYIFBdlfrFCJ8zM Kelas 4 - Bab 1 - Sayembara ~ Guru Agama Buddha

Jumat, 27 November 2020

Kelas 4 - Bab 1 - Sayembara

Ketika Pangeran Siddharta tumbuh dewasa, raja Suddhodana makin khawatir kalau ramalan petapa Asita dapat menjadi kenyataan. Atas petunjuk para penasihat kerajaan, Raja Suddhodana berniat menikahkan Pangeran Siddharta. Maka, diundanglah putri-putri dari seluruh negeri datang ke istana agar putranya dapat memilih salah satu dari mereka menjadi isterinya.

Para raja, Orang tua para putri yang diundang, menolak undangan itu. Mereka menolak karena Pangeran Siddharta dianggap tidak memiliki kemampuan selayaknya seorang kesatria, sehingga mereka khawatir putrinya tidak dapat dilindungi oleh Pangeran Siddharta. Mendapat jawaban demikian, Raja Suddhodana merasa tersinggung. Raja menemui Pangeran Siddharta untuk meminta Pangeran Siddharta menunjukkan kemampuannya sebagai seorang kesatria. Kemudian raja Suddhodana memutuskan untuk mengadakan perlombaan ketangkasan seorang kesatria yang diikuti oleh seluruh pangeran dari berbagai kerajaan. Lomba yang dipertandingkan ialah balapan kuda, menaklukkan kuda liar, bermain pedang, dan memanah. Di balapan kuda, Pangeran Siddharta menunggangi kuda Kanthaka dan memenangi pertandingan. Demikian pula dengan lomba menaklukkan kuda liar karena kekuatan cinta kasihnya, Pangeran Siddharta mampu memenangi pertandingan. Di permainan pedang, Pangeran Siddharta memenangkan pertandingan. Pangeran juga memenangi lomba menebang pohon dengan sekali tebas.
Dalam pertandingan terakhir, tak seorang pangeran pun yang mampu mengangkat busur panah besar yang disediakan oleh kerajaan. Pangeran Siddharta mampu mengangkat busur itu dengan tangan kirinya. Kemudian, Dia memetik-metik tali busur itu dengan tangan kanan-Nya untuk menyesuaikan. Suara getaran yang ditimbulkan tali busur tersebut begitu kerasnya, sehingga gemanya terdengar di seluruh wilayah Kerajaan Kapilavatthu.


0 komentar:

Posting Komentar